
Pseudogout adalah kondisi pembengkakan pada artritis yang terasa menyakitkan di beberapa sendi. Rasa sakit karena pseudogout bisa terjadi selama berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Pseudogout juga bisa disebut sebagai penyakit karena pengendapan kalsium pirofosfat. Pengendapan ini menyebabkan rasa sakit pada area persendian.
Sendi yang biasanya terasa sakit yakni sendi lutut, pergelangan tangan dan tak jarang terjadi juga di area pinggul, bahu siku, jari kaki, hingga pergelangan kaki. Hal ini biasa terjadi pada lansia usia 60 tahun ke atas.
Gejala pseudogout
Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala sama sekali, namun lebih sering sendi terasa sakit di bagian lutut dan pergelangan tangan. Pseudogout paling sering memengaruhi satu sampai empat sendi.
Berikut ini beberapa gejala pseudogout yang biasanya menyerang sendi.
- Nyeri sendi secara tiba-tiba dan intens
- Sendi mengalami bengkak dan terasa hangat serta lembut saat disentuh
- Kulit memerah di sekitar sendi yang sakit
- Pseudogout juga menyebabkan pembengkakan yang terus menerus
- Sendi terasa sulit ditekuk atau dilenturkan
- Merasakan demam, merasa badan tidak enak, menggigil. Gejala ini karena reaksi peradangan pada sendi
Berbeda dengan penyakit asam urat yang biasanya menyerang pada malam hari, gejala pseudogout bisa terjadi kapan saja. Namun, dilihat dari rasa sakit, biasanya pseudogout tidak sesakit penyakit asam urat.
Rasa sakit pada sendi sebaiknya jangan dibiarkan berlarut-larut sebab bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Penyebab pseudogout
Pseudogout terjadi karena adanya kristal kalsium pirofosfat pada sendi yang terkena. Biasanya kristal ini akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia.
Berdasarkan penelitian, kristal kalsium pirofosfat ini muncul pada lansia dengan usia lebih dari 85 tahun. Namun, tak jarang juga terjadi pada lansia mulai dari usia 60 tahun.
Beberapa penelitian menyebut, jika kristal kalsium pirofosfat ini dilepaskan jika tulang rawan terganggu, seperti cedera, trauma, pembedahan, atau juga infeksi.
Kristal yang dilepaskan ini akan masuk dan menempel ke jaringan sendi lunak, seperti lapisan sinovial sendi, brusa, ligamen, dan tendon.
Setelah kristal bersarang di sendi lunak, maka akan memicu sistem kekebalan dimana respon sistem kekebalan akan menghasilkan peradangan, nyeri, bengkak, serta kemerahan.
Beberapa faktor di bawah ini juga turut memengaruhi terjadinya pseudogout:
- Usia
Semakin bertambahnya usia, maka risiko terkena pseudogout juga semakin tinggi. Biasanya pseudogout menyerang seseorang dengan usia 60 tahun ke atas.
- Trauma sendi
Seseorang yang pernah mengalami trauma sendi juga menyebabkan tulang rawan melepaskan kristal kalsium pirofosfat sehingga memicu terjadinya pseudogout.
- Sejarah keluarga
Masalah genetika juga berperan yang membuat seseorang rentan mengalami penumpukan kristal kalsium pirofosfat pada persendian. Penelitian terbaru menunjukkan jika mutasi gen ANKH yang membantu mengatur metabolisme bisa meningkatkan risiko terkena pseudogout
- Penyakit gout atau encok
Orang yang memiliki penyakit gout atau encok ini bisa 2,5 kali lebih berisiko terkena pseudogout
- Osteoartritis
Penelitian menunjukkan jika pengendapan kristal kalsium pirofosfat ini bisa meningkat pada seseorang yang mengidap osteoartritis
- Ketidakseimbangan mineral
Seseorang dengan kadar kalsium dan besi yang berlebih atau sedikit magnesium berisiko lebih besar terkena pseudogout
- Kondisi medis lainnya
Pseudogout bisa terjadi karena kelenjar paratiroid yang terlalu aktif
Efek samping pseudogout
Peradangan pada pseudogout dapat menyebabkan kerusakan sendi secara permanen. Kerusakan sendi ini didiagnosis sebagai osteoartritis.
Seseorang yang menderita osteoartritis juga berisiko tiga kali lebih tinggi untuk memiliki endapan kristal kalsium pirofosfat
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis.
Cara mengobati pseudogout
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menghilangkan atau mencegah pembentukan kristal kalsium pirofosfat pada kasus pseudogout, namun terdapat perawatan yang bisa mengurangi nyeri dan bengkak, seperti:
- Injeksi sendi, dengan memasukkan jarum ke bagian sendi yang terasa nyeri dan mengeluarkan kristal di dalamnya
- Mengonsumsi obat seperti NSAID, prednisone, dan colchicine untuk mengurangi peradangan
- Imobilisasi sendi dilakukan untuk menghindari beban yang terlalu berat pada area tungkai, sehingga bisa meminimalisir rasa sakit dan bengkak.